Terapi Non Farmakologi Penyakit Leukemia
Penyakit leukemia merupakan penyakit dimana dalam sel pembuat darah terdapat proliferasi patologis.
Atau dapat juga disebabkan karena adanya transformasi progenitor hematopoeitik
namun bukan penyakit yang diturunkan.
Penyakit leukemia ini menimbulkan sel darah putih dalam tubuh menjadi berlebihan.
Penyakit leukemia ini menimbulkan sel darah putih dalam tubuh menjadi berlebihan.
Sehingga jika sel darah putih tersebut berlebihan maka akan menyebabkan
keping darah menjadi patogen terhadap sel darah merah dan memakannya.
Pada umumnya penyakit berbahaya ini diderita oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga akan terkena.
Pada umumnya penyakit berbahaya ini diderita oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga akan terkena.
Penyakit leukemia ini identik dengan rambut botak atau tidak ada sehelai
rambut di kepalanya, hal ini terjadi karena penderita sudah melakukan
kemoterapi.
Setelah melakukan kemoterapi tersebut, penderita juga masih perlu perawatan lanjutan untuk penyakit leukemia.
Setelah melakukan kemoterapi tersebut, penderita juga masih perlu perawatan lanjutan untuk penyakit leukemia.
Salah satu cara untuk melakukan perawatan lanjutan penyakit leukemia
tersebut Anda dapat menerapkan terapi non farmakologi.
Cara ini dilakukan tanpa menggunakan obat, melainkan Anda harus merawat
pasien secara instensif dengan beberapa langkah yang benar atau tepat.
Berikut ini saya akan berbagi tips terapi non farmakologi penyakit leukemia
setelah melakukan kemoterapi.
Terapi Non Farmakologi Penyakit Leukemia
1. Buatlah kamar yang protektif dan steril atau bersih
Untuk membuat penderita menjadi nyaman ketika Anda melakukan perawatan di rumah, buatlah sebuah kamar yang protektif dan steril.
Anda dapat membuat kamar penderita senyaman mungkin seperti ketika dia
berada di kamar rumah sakit.
2. Keluar menggunakan masker
Agar penderita tidak mengalami gangguan pernafasan karena polusi udara, maka akan sangat penting apabila penderita keluar rumah memakai masker untuk menutupi hidung atau mulutnya.
Debu dan polusi dapat memicu gangguan pada tubuh penderita penyakit
leukemia.
3. Kurangi kontak dengan orang lain
Penderita leukemia memiliki tingkat mental atau keberanian yang rendah, sehingga akan sangat penting untuk menghindari kontak dengan banyak orang.
Terutama untuk orang yang baru dia kenal, karena hal ini akan membuat
penderita menjadi trauma.
4. Sering menjaga kebersihan mulut
Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk penderita penyakit leukemia, karena mulut yang kotor akan membuat kuman dan penyakit menjadi berkembang didalam tubuh.
Untuk mengatasi hal tersebut penderita dapat membersihkan mulut dengan cara
gosok gigi, kumur betadine atau kumur anti jamur.
5. Konsumsi makanan yang higenis
Selain menjaga mulut tetap bersih penderita juga harus menjaga makanan yang higienis, makanan higienis adalah makanan yang terbebas dari segala macam microba ataupun kuman dan bakteri.
Nah itulah perawatan lanjutan setelah penderita leukemia melakukan
kemoterapi. Agar memperoleh kesembuhan yang lebih baik lakukan terapi non
farmakologi diatas setiap hari.
Semoga informasi diatas membantu Anda, terimakasih.
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.