Terapi Non Farmakologi Penyakit Bisul

Terapi Non Farmakologi Penyakit bisul

Penyakit bisul adalah sebuah gangguan kesehatan dimana bakteri mampu melakukan infeksi bagian permukaan kulit.

Bakteri tersebut masuk kedalam permukaan kulit melalui bagian akar rambut atau folikel rambut.

Jika sudah masuk kedalam lapisan epidermis kulit, maka bakteri tersebut akan berkembang biak dengan cepat disana.

Terapi Non Farmakologi Penyakit Bisul


Perkembangbiakan bakteri ini ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada bagian kulit, semakin lama area yang terasa nyeri tersebut memerah dan hingga pada akhirnya kulit menjadi bengkak atau timbul benjolan.

Jika benjolan ini dibiarkan secara terus menerus dalam jangka beberapa bulan saja, maka akan menyebabkan nanah menjadi tertimbun.

Pada akhirnya jika bisul tersebut pecah, nanah akan keluar dari benjolan dalam jumlah banyak.

Penyakit bisul sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat, mereka hanya menganggap penyakit bisul sebagai sebuah iritasi kulit saja, akan tetapi sebenarnya lebih dari itu.

Bahkan beberapa kasus menunjukan bahwa penyakit bisul yang dibiarkan dalam waktu yang lama, akan menimbulkan kanker atau tumor pada kulit.

Oleh sebab itu jika Anda mengalami bisul, entah di tangan, kaki, badan ataup yang lainnya, lebih baik tangani secepatnya, Anda tidak perlu membeli obat bisul.

Karena pada terdapat cara mengatasi penyakit bisul tanpa obat atau yang lebih dikenal dalam dunia kedokteran sebagai terapi non farmakologi.

Terapi non farmakologi adalah sebuah cara yang digunakan tanpa menggunakan obat dan tanpa menimbulkan efek samping, sehingga sangatlah aman untuk dilakukan.

Seperti apakah terapi non farmakologi penyakit bisul itu?

Silakan simak berikut ini.

1. Kompres air hangat


Terapi non farmakologi yang pertama adalah dengan kompres bagian benjolan bisul tersebut, walaupun akan terasa sangat nyeri dan sakit, akan tetapi usahakan untuk mengompresnya.

Caranya adalah dengan menyiapkan waslap dan air hangat secukupnya (untuk mencelupkan), kemudian peras waslap tersebut dan kompres selagi masih hangat kebagian bisul.

Sangat disarankan untuk menambahkan garam pada rendaman waslap tersebut, garam ini berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri yang berada di dalam lapisan kulit.

Lakukan cara ini secara rutin setiap harinya.


2. Jangan memencet bisul


Walaupun benjolan bisul terdapat sebuah nanah yang berada dipucuk dan membuat kita gemas ingin memencet atau memecahkan.

Akan tetapi jangan coba-coba untuk memecahkan bisul tersebut karena akan sangat fatal.

Jika Anda pecahkan bisul tersebut, maka nanah yang mengandung bakteri akan menyebar ke permukaan kulit yang lain, sehingga pada akhirnya infeksi akan menyebar ke area kulit yang lainnya.


3. Mencegah kontaminasi


Tangan yang kotor ketika merawat atau menyentuh bisul juga sangat tidak baik, karena kotoran tersebut akan membuat bisul menjadi terkontaminasi.

Dengan kata lain memperburuk efek infeksi pada benjolan penyakit bisul tersebut.

Maka dari itu lebih baik ketika Anda menyentuh atau merawat bisul tersebut, cuci tangan terlebih dahulu agar kuman tidak menempel pada benjolan bisul tersebut.

Semoga informasi diatas membantu Anda, terimakasih.

DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel