Terapi non farmakologi penyakit epilepsi

Terapi Non Farmakologi Penyakit Epilepsi


Terapi non farmakologi penyakit epilepsi – Epilepsi merupakan sebuah penyakit yang disebabkan karena adanya kelainan yang terjadi pada otak.

Di dalam otak tersebut terbentuk sinyal listrik yang menyebabkan penderita mengalami kejang berulang-ulang.

Kejang yang terjadi tidak dapat diprediksi atau bersifat mendadak.

Penyakit epilepsi ini merupakan penyakit bawaan sejak lahir, penyakit ini tidak bisa disembuhkan akan tetapi gejala kambuh dapat dikurangi.

Terapi Non Farmakologi Penyakit Epilepsi


Salah satu cara mengurangi kambuh penyakit epilepsi adalah dengan terapi non farmakologi.

Terapi ini dilakukan tanpa menggunakan obat, akan tetapi hasilnya akan sangat memuaskan untuk mengurangi gejala kambuh penyakit epilepsi ini sendiri.

Jika Anda berniat melakukan terapi non farmakologi ini. silahkan simak tips terapi non farmakologi penyakit epilepsi berikut ini.

Perbanyak Istirahat


Keadaan badan yang capek akan membuat saraf pada otak menjadi menegang sehingga akan memicu kambuh penyakit epilepsi.

Jika Anda mengalami penyakit epilepsi maka usahakan Anda tidak terlalu capek dengan cara memperbanyak istirahat setiap harinya.

Istirahat yang baik adalah tidur. Untuk menjaga agar penyakit epilepsi tidak kambuh maka usahakan tidur minimal 8 jam selama satu hari.

Kelelahan Fisik juga menyumbang gejala epilepsi semakin parah dan hal ini harus di kelola dengan benar supaya gejala epilepsi dapat ditangani dengan benar.


Mengurangi Stres


Stres merupakan keadaan dimana seseorang mengalami masalah yang berat, masalah tersebut selalu dipikirkan oleh seseorang sehingga menyebabkan saraf pada otak bekerja dengan keras.

Jika stres ini terjadi pada penderita penyakit epilepsi maka akan terjadi tegangan listrik pada otak sehingga menyebabkan saraf tegang dan penderita mengalami kejang-kejang.

Oleh sebab itu akan sangat baik apabila penderita penyakit epilepsi untuk menghindari stres ini, Anda bisa refreshing atau berlibur ke tempat wisata hanya sekedar melepas penak di pikiran Anda.

Pengalaman teman sepermainan dulu sewaktu kecil yang menderita epilepsi, dia sering sering mengalami kejang-kejang pada badan dan mengeluarkan busa berwarna putih di mulutnya dan hal itu pertanda bahwa serangan epilepsi sedang terjadi.

Kurang lebih 15 menit kemudian dia normal dari gejala epilepsi dan setelah kami ketahui penderita epilepsi tidak bisa terkena tekanan batin dan tekanan stres dalam hidupnya.


Sebelumnya dia diejek teman kami atau dibully dan mengakibatkan dia tersiksa secara batin dan mengalami stres fisik akibatnya kejang-kejang timbul dan membuat kami panik dan kebingungan dengan gejala itu.

Selang beberapa menit orang tua teman kami yang menderita epilepsi memberitahu kami bahwa anaknya tidak boleh disakiti fisik dan terkena tekanan batin sebab bisa menimbulkan kumat atau kambuh gejala epilepsi yang lama dia derita.

Dengan kejadian itu kami tidak mengejek dan membuly dia dan mengajak bermain yang menguras tenaga fisik yang mengakibatkan dia stres fisik dan mental.

Makan secara teratur


Terkadang kambuh penyakit epilepsi ini didorong oleh telat makan.

Hal ini terjadi karena lambung dalam keadaan kosong sehingga lambung memerikan respon berupa sinyal listrik kepada sarat otak dan hal inilah yang dapat memicu kejang-kejang pada penderita epilepsi.

Maka dari itu bagi para penderita penyakit epilepsi akan sangat baik bilamana menjaga waktu makanan seperti makan tiga kali sehari setiap pagi, siang dan sore hari.

Kram perut dan kejang di area perut bisa menimbulkan gejala sekunder dari penyakit epilepsi dimana hal itu membuat penderita merasa terbebani dengan pola makan yang tidak sehat dan seimbang menurut anjuran kesehatan.

Ada beberapa penderita epilepsi sering mengkonsumsi mie instan, crackers dan makanan instan lainnya, sehingga penderita dapat menderita keluhan primer yaitu kejang badan dan kejang perut dari penyebab sekunder karena tubuh dipaksa dengan keadaan yang kosong dalam perut dan memicu maag akut dan kronis.

Penyakit epilepsi ini jika tidak ditangani dengan benar akan berakibat fatal. Bahkan bisa menyebabkan kematian.

Selain itu jika penderita epilepsi kambuh langkah penanganan pertama adalah dengan memijat secara lembut pada bagian kepada atau belakang leher.

Hal ini berfungsi untuk membuat saraf-saraf yang menuju ke pusat otak menjadi lebih rileks dan tidak menegang sehingga kejang-kejang dapat berkurang.
Keluhan Anda akan membaik jika Anda konsultasikan dengan dokter spesialis saraf dan dokter spesialis jiwa di rumah sakit terdekat


Dengan menerapkan terapi non farmakologi diatas maka kejang-kejang yang sering muncul pada penderita penyakit epilepsi akan berkurang secara signifikan dan bertahap.

DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel